MODEL DISCOVERY LEARNING

Pengertian

Model  discovery learning adalah proses  mental  dimana  siswa  mampu mengasimilasikan  sesuatu  konsep atau  prinsip, Adapun  yang dimaksudkan  dengan proses mental  tersebut  antara lain: mengamati, mencerna, mengerti, menggolong-golongkan, membuat dugaan, menjejelaskan, mengukur,  membuat  kesimpulan,dan sebagainya  ( Sund dalam Roestiyah  1998,22  ).

Model Discoveri Learning

Sedangkan  menurut  Wilcox  (Slavin, 1977),  dalam  model discovery learning   siswa didorong untuk belajar sebagian besar melalui keterlibatan   aktif mereka sendiri dengan konsep-konsep dan prinsip-prinsip, dan guru mendorong siswa untuk memiliki pengalaman dan melakukan  percobaan yang memungkinkan  mereka menemukan prinsip-prinsip untuk diri mereka sendiri.

Pengertian model discovery learning menurut Jerome Bruner adalah metode belajar yang mendorong siswa untuk mengajukan pertanyaan dan menarik kesimpulan dari prinsip-prinsip  umum  praktis  contoh pengalaman. Dan  yang menjadi dasar ide J. Bruner ialah pendapat dari piaget yang menyatakan bahwa anak harus berperan secara aktif didalam belajar di kelas. Untuk itu Bruner memakai cara dengan apa yang disebutnya discovery learning, yaitu dimana murid mengorganisasikan bahan yang dipelajari dengan suatu bentuk  akhir.

Menurut Bell (1978) belajar penemuan adalah belajar yang terjadi sebagia hasil dari siswa memanipulasi, membuat struktur dan mentransformasikan informasi sedemikian sehingga menemukan informasi baru. Dalam belajar penemuan, siswa dapat membuat perkiraan (conjucture), merumuskan suatu hipotesis dan menemukan kebenaran dengan menggunakan prose induktif atau proses dedukatif, melakukan observasi dan membuat ekstrapolasi. Dalam model discovery learning, mulai dari strategi sampai dengan jalan dan hasil penemuan ditentukan oleh siswa sendiri.Hal ini sejalan dengan pendapat Maier dalam Winddiharto (2004) yang menyatakan bahwa,apa yang ditemukan, jalan,atau proses semata–mata ditemukan oleh siswa sendiri.

Baca juga artikel    >>>  model pembelajaran

Model Discoveri Learning

Karakteristik Model Discovery Learning

Ciri utama belajar menemukan yaitu:

  1. Mengeksplorasi dan memecahkan masalah untuk menciptakan, menggabungkan dan menggeneralisasi pengetahuan;
  2. Berpusat pada siswa;
  3. Kegiatan untuk menggabungkan pengetahuan baru dan pengetahuan yang sudah ada.

 

Ada sejumlah ciri-ciri proses pembelajaran yang sangat ditekankan oleh teori konstruktivisme, yaitu:

  1. Menekankan pada proses belajar, bukan proses mengajar
  2. Mendorong terjadinya kemandirian dan inisiatif belajar pada siswa.
  3. Memandang siswa sebagai pencipta kemauan dan tujuan yang ingin dicapai.
  4. Berpandangan bahwa belajar merupakan suatu proses, bukan menekan pada hasil.
  5. Mendorong siswa untuk mampu melakukan penyelidikan.
  6. Menghargai peranan pengalaman kritis dalam belajar.
  7. Mendorong berkembangnya rasa ingin tahu secara alami pada siswa.
  8. Penilaian belajar lebih menekankan pada kinerja dan pemahaman siswa.
  9. Mendasarkan proses belajarnya pada prinsip-prinsip kognitif.
  10. Banyak menggunakan terminilogi kognitif untuk menjelaskan proses pembelajaran; seperti predeksi, inferensi, kreasi dan analisis.
  11. Menekankan pentingnya “bagaimana” siswa belajar.
  12. Mendorong siswa untuk berpartisipasi aktif dalam dialog atau diskusi dengan siswa lain dan guru.
  13. Sangat mendukung terjadinya belajar kooperatif.
  14. Menekankan pentingnya konteks dalam belajar.
  15. Memperhatikan keyakinan dan sikap siswa dalam belajar.
  16. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk membangun pengetahuan dan pemahaman baru yang didasari pada pengalaman nyata.

 

Berdasarkan ciri-ciri pembelajaran kontruktivisme tersebut diatas, maka dalam penerapannya didalam kelas sebagai berikut :

  1. Mendorong kemandirian dan inisiatif siswa dalam belajar
  2. Guru mengajukan pertanyaan terbuka dan memberikan kesempatan beberapa waktu kepada siswa untuk merespon.
  3. Mendorong siswa berpikir tingkat tinggi.
  4. Siswa terlibat secara aktif dalam dialog atau diskusi dengan guru atau siswa lainnya.
  5. Siswa terlibat dalam pengetahuan yang mendorong dan menantang terjadinya diskusi.
  6. Guru menggunakan data mentah, sumber-sumber utama dan materi-materi interaktif.

Dari teori belajar kognitif serta ciri dan penerapan teori kontruktivisme tersebut dapat melahirkan strategi discovery learning.

 

Model Discoveri Learning

Baca juga artikel ini  >>>   model pembelajaran circ

 

Langkah – langkah Model Discovery Learning (Mulyatiningsih, 2012: 236)

  1. Menjelaskan tujuan  pembelajaran.
  2. Membagi petunujuk  praktikum / eksperimen.
  3. Peserta didik  melaksanakan  eksperimen  dibawah  pengawasan  guru.
  4. Guru  menunjukkan gejala  yang  diamati.
  5. Peserta didik  menyimpulkan   hasil  eksperimen.

 

Baca juga artikel ini  >>>>  model pembelajaran nht

 

Tujuan  Penggunaan Model Discovery Learning

Bell dalam Ratumanan (1978) mengemukakan beberapa tujuan spesifik dari model discovery learning, yakni sebagai berikut:

  1. Dalam penemuan siswa memiliki kesempatan untuk terlibat secara aktif dalam pembelajaran.Kenyataan menunjukan bahwa partisipasi banyak siswa dalam pembelajaran meningkat ketika penemuan digunakan.
  2. Melalui pembelajaran dengan penemuan,siswa belajar menemukanp pola dalam situasi konkrit maupun abstrak,juga siswa banyak meramalkan (extrapolate) informasi  tambahan  yang  diberikan
  3. Siswa juga belajar merumuskan strategi tanya jawab yang tidak rancu dan menggunakan tanya jawab untuk memperoleh informasi yang bermanfaatdalam menemukan.
  4. Pembelajaran dengan penemuan membantu siswa membentuk cara kerja bersama yang efektif,saling membagi informasi, serta mendengar dan mneggunakan ide-ide orang  lain.
  5. Terdapat beberapa fakta yang menunjukan bahwa keterampilan keterampilan, konsep-konsep dan prinsip-prinsip yang dipelajari melalui penemuan lebih bermakna.
  6. Keterampilan yang  dipelajari  dalam  situasi belajar penemuan dalam beberapa kasus, lebih mudah ditransfer untuk aktifitas  baru dan diaplikasikan  dalam situasi  belajar  yang  baru.

Lengkapi dengan membaca  >>>>  model pembelajaran  jigsaw

 

Kelebihan metode discovery learning   (Roestiyah, 2008: 21)

  1. Teknik ini mampu membantu siswa untuk mengembangkan;memperbanyak kesiapan serta penguasaan keterampilan dalam proses kognitif/pengenalan siswa.
  2. Siswa memperoleh pengetahuan yang bersifat sangat pribadi / individual sehingga dapat  kokoh / mendalam  tertinggal  dalam jiwa siswa tersebut.
  3. Dapat membangkitkan  kegairahan  belajar  siswa.
  4. Teknik ini  mampu memberikan kesempatan  kepada siswa untuk  berkembang  dan maju sesuai dengan  kemampuannya masing-masing.
  5. Mampu mengarahkan cara siswa belajar,sehingga lebih memiliki motivasi  yang kuat  untuk  belajar  lebih  giat.
  6. Membantu siswa untuk memperkuat dan menambah kepercayaan pada diri sendiri dengan proses penemuan sendiri.
  7. Strategi itu berpusat pada siswa tidak pada guru. Guru  hanya  sebagai  teman belajar  saja membantu  bila  diperlukan.

Baca artikel ini   >>>>>   model pembelajaran scramble

 

Kelemahan  model  discovery learning (Roestiyah, 2008: 21)

  1. Pada siswa harus ada kesiapan dan  kematangan  mental  untuk  cara  belajar  ini. Siswa  harus  berani  dan berkeinginan  untuk  mengetahui sekitarnya  dengan  baik.
  2. Bila kelas  terlalu besar penggunaan  teknik  ini  akan  kurang   berhasil.
  3. Bagi guru dan siswa yang sudah biasa dengan perencanaan dan pengajaran tradisional mungkin akan sangat kecewa bila diganti dengan teknik penemuan.
  4. Dengan teknik ini ada yang berpendapat bahwa proses mental ini terlalu mementingkan proses pengertian saja, kurang memperhatikan perkembangan/pembentukan sikap  dan  keterampilan  bagi  siswa
  5. Teknik ini  mungkin  tidak  memberikan  kesempatan  untuk  berpikir  secara  kreatif.

Demikian sekilas artikel tentang model discovery learning.

Penulis: AB Gofur

Aku adalah seorang yang selalu ingin menjelajahi buana.

Tinggalkan komentar